Kata “Sahaja” (Saha+ja) memiliki arti terlahir bersama diri anda atau terlahir diidalam diri.
Apapun yang terlahir di dalam diri anda termanifestasi dengan tanpa usaha.
Sehingga Sahaja Yoga adalah nama yang diberikan pada suatu sistem di dalam diri kita, yang berarti tanpa usaha, mudah dan terjadi secara spontan.
Sahaja Yoga adalah bagian dari alam, anda dapat menyebutnya dengan sumber kehidupan -daya hidup Ilahi.
Untuk memahami kehidupan, bayangkan sesuatu yang hidup, sebutir benih yang berkecambah. Benih tersebut tumbuh dengan sendirinya menjadi sebuah pohon, yang lalu bunganya bermekaran, dan kemudian bunga tersebut bertumbuh menjadi buah.
Daya upaya manusia tidak dapat merubah proses pertumbuhan sebuah benih menjadi sebuah pohon.
Tukang kebun hanya mampu memelihara pertumbuhan dari pohon tersebut.
Dengan cara yang sama, proses pertumbuhan kesadaran kita, menuju ke evolusi selanjutnya, terjadi secara alami.
Sahaja Yoga diperkenalkan oleh Ibu Shri Mataji Nirmala Devi sejak tahun 1970 dan telah tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Teknik meditasi dari Sahaja Yoga telah memperoleh pengakuan luas di dunia internasional sebagai teknik yang efektif untuk mengurangi stress; meningkatkan kualitas hidup, baik dalam aspek fisik, psikologis, maupun kejiwaan; serta menjaga keseimbangan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Shri Mataji Nirmala Devi

(atau lebih dikenal dengan nama “Shri Mataji”) lahir di Chindawara, India pada tanggal 21 Maret 1923.
Orang tuanya adalah Prasad dan Cornelia Salve, keturunan dinasti kerajaan Shalivahana. Ketika lahir, bayi Shri Mataji sangat cantik bersinar murni tanpa cacat. Karena itu mereka memberi nama “Nirmala” pada bayi itu, yang berarti “murni tanpa cacat”.
Kedua orang tua Shri Mataji sangat aktif dalam gerakan India merdeka untuk membebaskan India dari cengkeraman kolonial Inggris. Shri Mataji, yang sejak kecil juga sangat dekat dengan Bapak kemerdekaan India Mahatma Gandhi, ketika muda pun turut berperan aktif dalam gerakan muda-mudi India merdeka. Sikap tegas Shri Mataji menyebabkanNya tidak jarang harus berurusan langsung dengan tentara-tentara Inggris walaupun  tanpa membawa senjata apapun.
Shri Mataji menikah dengan Sir C.P. Srivastava, salah seorang putra India yang dikenal akan dedikasinya yang kuat terhadap negara India dan sempat menjadi Sekretaris Jendral PBB di bidang maritim (International Maritime Organization). Melalui pernikahannya, Shri Mataji menjadi ibu dari dua anak dan nenek dari beberapa orang cucu.
Penghargaan dan Pengakuan Internasional kepada Shri Mataji Nirmala Devi:
Dedikasi Shri Mataji Nirmala Devi kepada umat manusia telah dikenal luas di berbagai negara. Beberapa contoh adalah sebagai berikut.
  • 1986: Shri mataji dinobatkan sebagai “Personality of The Year” oleh pemerintah Italia.
  • 1989-1994: Shri Mataji diundang oleh PBB secara resmi untuk berbicara mengenai perdamaian dunia.
  • 1994: Shri Mataji disambut secara resmi oleh Kepala Kota Brazilia di Brazil dan seluruh program Sahaja Yoga disponsori secara resmi oleh Kota Brazilia.
  • 1992: Tanggal 10 September dinobatkan sebagai “Shri Mataji Nirmala Devi Day” di kota Cincinnati, Rusia.
  • 1993: Shri Mataji dinobatkan sebagai anggota kehormatan dari “Presidium Petrovskaya Academy of Art and Science”. Dalam sejarah, hanya 12 orang yang mendapatkan kehormatan ini. Salah satunya adalah Albert Einstein.
  • 1995: Shri Mataji mendapatkan gelar Doktor Kehormatan di bidang “Cognitive Science” dari Rumanian Ecological University.
  • 1995: Shri Mataji diundang secara resmi oleh pemerintah Republik Rakyat Cina (R.R.C) untuk berbicara dalam Konferensi Perempuan Internasional (International Women’s Conference) yang disponsori oleh PBB di Beijing, dll.

Shri Mataji Nirmala Devi dan Kebangkitan Sahaja Yoga

Shri Mataji terlahir dengan anugrah kesadaran spiritual yang memungkinkanNya mengerti dan menyadari sepenuhnya tentang “kebenaran sejati” , namun, Shri Mataji belum mengetahui pada awalnya bagaimana cara mengutarakan “kebenaran sejati” ini kepada manusia di jaman moderen.
Selama bertahun-tahun Beliau mengkontemplasi dan bereksperimen dengan seluruh kombinasi dan permutasi seluruh masalah yang dihadapi umat manusia. Shri Mataji mendapatkan kesimpulan bahwa masalah utama manusia disebabkan oleh ketidaksadaran manusia akan “diri sejati” mereka.
Ketidak sadaran ini disebabkan karena manusia pada dasarnya belum menyadari keadaan pusat-pusat energi dalam diri mereka, yang merupakan manifestasi dari seluruh aspek kehidupan, baik fisik, mental, maupun spiritual.
Pada tanggal 5 Mei 1970, di pantai Nargol (150km dari Mumbai), Shri Mataji mendapatkan “Pencerahan Ilahi” dengan membuka sentral energi universal ketujuh, yaitu Sahasrara Cakra universal.
Melalui Pencerahan ini, Shri Mataji berhasil mendapatkan cara untuk membuka jalan bagi umat manusia untuk sadar akan “diri sejati” mereka, yaitu dimulai dengan cara untuk membuat manusia sadar akan pusat-pusat energi mereka melalui pembangkitan energi “kundalini” secara alamiah (spontan).
Pembangkitan kundalini ini juga dikenal dengan nama “pencerahan-diri spontan” atau “self-realization”.
Kundalini sebenarnya telah dikenal luas di pelbagai agama dengan pelbagai sebutan, seperti “ruh” dalam Islam, “ruach” dalam Yahudi, “roh kudus” dalam Kristiani, “Tao” dalam Tao, dll.
Seiring dengan pembangkitan kundalini, seseorang akan menyadari keadaan pusat-pusat energi mereka, sehingga bisa menyadari apa masalah mereka dan mengenal cara-cara untuk memperbaikinya. Kemudian, seluruh potensi spiritualitas yang selama ini terpendam akan bangkit untuk mengantarkannya ke kesadaran “diri sejati” dan menghubungkannya dengan Yang Maha Kuasa dalam arti yang sesungguhnya.
Dengan demikian, lahirlah gerakan Sahaja Yoga.
Shri Mataji mulai mencoba pada orang-orang sekitar, dan mendapatkan bahwa setelah kundalini bangkit, mereka mengalami peningkatan secara dramatik baik dalam segi fisik, mental maupun spiritual.
Teknik pembangkitan kundalini oleh Shri Mataji dapat membangkitkan kundalini banyak orang sekaligus secara spontan.
Tanpa mengenal lelah, tanpa memungut biaya sepeser pun, Shri Mataji melanglang buana menapakkan kaki di lima benua untuk menyebarkan Sahaja Yoga dan memberi “self-realization” ke beribu-ribu orang. Kini Sahaja Yoga telah tersebar lebih dari 90 negara di seluruh dunia dan beribu-ribu orang, tidak terbatas oleh agama, umur, ras, status sosial, telah mempraktekkan Sahaja Yoga dalam kehidupan mereka sehari-hari.